An-Nahdhah | Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan https://www.jurnal.staidarululumkandangan.ac.id/index.php/annahdhah <p align="justify">Redaksi Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan <strong>An-Nahdhah</strong> STAI Darul Ulum Kandangan menerima sumbangan naskah tulisan baik berupa artikel konseptual, hasil penelitian, resensi, maupun obituari . Untuk mengirimkan Artikel silahkan Register Akun anda melalui : <strong><a href="http://jurnal.staidarululumkandangan.ac.id/index.php/annahdhah/user/register">Link ini</a></strong></p> <p><strong>pISSN</strong>&nbsp;:&nbsp;<strong>1979-813X</strong></p> <p><strong>eISSN : 2988-1935</strong>&nbsp;</p> <p>Published By<strong> ©</strong>&nbsp;Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Kandangan</p> Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Kandangan en-US An-Nahdhah | Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 1979-813X KONSEP TAWASSUL DAN KUMPULAN DO’A DALAM KITAB RISALAH NURANIYYAH https://www.jurnal.staidarululumkandangan.ac.id/index.php/annahdhah/article/view/194 <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><em>Tawassul is a practice carried out by Rasulullah SAW, his friends, past </em><em>Ahlussunnah scholars until now. The Risale Nuraniyyah Book is a book written by His Excellency Sheikh Muhammad Zaini Al-Banjari. Risalah Nuraniyyah is an explanation of one of the tawassul written by Sheikh Samman. Apart from containing explanations of tawassul sammaniyyah, this book also includes several written prayers interspersing the discussion. Based on the data to be collected, this type of research is library research. The subject of this research is the Risalah Nuraniyyah book. Meanwhile, the object itself is the Tawassul Concept and Collection of Prayers. The results of this research state that the ability of tawassul has been explained by the Al-Qur'an, Al-Hadith, and the atsar of the Ulama. There are 16 prayers listed in the Risalah NuraniyyahI book, which are quoted based on their relevance to the material being discussed.</em></p> Zubaidah Copyright (c) 2023 An-Nahdhah | Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 2023-12-29 2023-12-29 16 2 1 10 PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PASIR PUYA MENGANDUNG EMAS DIDESA TELUK KEPAYANG https://www.jurnal.staidarululumkandangan.ac.id/index.php/annahdhah/article/view/177 <p>Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya praktik jual beli pasir puya yang mengandung emas di Desa Teluk Kepayang Kecamatan Teluk Kepayang Kabupaten Tanah Bumbu yang dilakukan antara penjual dan pembeli. Transaksi jual beli pasir tersebut mempunyai kendala yaitu emas yang ada didalam pasir tersebut tidak terlihat, tidak nampak, dan tidak diketahui ada atau tidaknya kandungan emas yang terdapat didalamnya, pembeli bisa saja mendapatkan keuntungan jika didalamnya terdapat kadar emas dan bisa saja rugi jika tidak terdapat kadar emas sama sekali. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik jual beli pasir puya yang mengandung emas dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli pasir puya yang mengandung emas yang ada di Desa Teluk Kepayang Kecamatan Teluk Kepayang Kabupaten Tanah Bumbu.</p> <p>Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris atau secara umum merupakan penelitian studi lapangan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan dan menganalisis serta memaparkan keadaan yang terjadi pada transaksi jual beli pasir puya yang berlokasi di Desa Teluk Kepayang Kecamatan Teluk Kepayang Kabupaten Tanah Bumbu. Subjek penelitian ini adalah penjual dan pembeli pasir puya yang mengandung emas. Adapun objeknya ialah pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli pasir puya yang mengandung emas.</p> <p>Hasil penelitian dalam jual beli ini, objek yang diakadkan yaitu pasir puya yang sudah dimasukkan kedalam karung goni tanpa mengetahui jelas objek yang diakadkan, baik secara kualitas maupun kuantitas barang, sehingga objek yang diakadkan mengandung kesamaran atau ketidakjelasan barang dan menimbulkan kerugian salah satu pihak akibat objek akad tersebut. Akad yang digunakan dalam jual beli pasir puya yang mengandung emas ini yaitu akad langsung, tempat berlangsungnya jual beli pasir puya ini berada disekitaran tempat pendulang emas. Jadi jual beli pasir puya yang mengandung emas ini terdapat unsur ketidakpastian, tidak transparan antara kedua belah pihak yang melakukan akad sehingga bisa menyebabkan kerugian disalah satu pihak. Dengan demikian praktik jual beli ini termasuk jual beli termasuk hukum jual beli <em>gharar</em> yang dibolehkan karena didalamnya terdapat unsur <em>gharar </em>yang ringan.</p> <p>&nbsp;</p> Raudah Nur Azizah Rahmat Sholihin Muhammad Haris Copyright (c) 2023 An-Nahdhah | Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 2023-12-29 2023-12-29 16 2 11 27 STUDI KRITIS PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA TENTANG IDDAH PADA KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) https://www.jurnal.staidarululumkandangan.ac.id/index.php/annahdhah/article/view/197 <p><em>This research departs from Siti Musdah Mulia's thoughts as stated in the Couter Legal Draft Compilation of Islamic Law (CLD KHI), that husbands and wives both have equal iddah periods. In relation to the Compilation of Islamic Law in Indonesia, iddah is only intended for wives, the reason is because it is related to female reproduction. Given these differences, it is necessary to examine further the thoughts of Siti Musdah Mulia which often sparks this controversy. This research aims to find out Siti Musdah Mulia's thoughts about Iddah in the Compilation of Islamic Law (KHI). In detail, this objective includes Siti Musdah Mulia's thoughts about women and about iddah as well as Siti Musdah Mulia's methodology regarding the concept of Iddah. This research is library research using a normative theological approach. Through inductive methods and interpretation in data analysis techniques, this research produces the following findings: first, in the Compilation of Islamic Law (KHI) the iddah provisions for women are regulated in a complex way. According to the Compilation of Islamic Law (KHI), iddah is the waiting period and prohibition on marriage for women after their husband dies or divorces them. Second, according to Siti Musdah Mulia, the iddah provisions are not only obligatory for women, but the iddah provisions are also obligatory for men. This opinion is different from the majority of ulama regarding the obligations of iddah.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Siti Musdah Mulia, Iddah, Compilation of Islamic Law.</em></p> noor efendy Copyright (c) 2023 An-Nahdhah | Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 2023-12-29 2023-12-29 16 2 28 49 TELAAH KOMPARATIF TERHADAP HADIS RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM TENTANG DO’A IFTITAH https://www.jurnal.staidarululumkandangan.ac.id/index.php/annahdhah/article/view/193 <p>Fokus kajian ini adalah redaksi hadis tentang do’a <em>iftitah</em> yang di-<em>takhrij </em>Imam Bukhari dan Imam Muslim yang menggunakan redaksi beragam pada bagian hadis <em>fi’liyah </em>dan ditemukan perbedaan jenis kata, sedikit redaksi<em>, </em>dan susunan redaksi di bagian hadis <em>qauliyah</em>. Konsekuensi logisnya adalah benturan terhadap konsep <em>al-dhabth </em>dan <em>al-maqlub</em> yang dapat menurunkan kualitas hadis tersebut. Penyebabnya sangat potensial ada pada proses transmisi dari ‘Umarah bin Al-Qa’qa’i ke ‘Abdul Wahid bin Ziyad yang kemudian dikutip Imam Bukhari dan Jarir bin Hazm yang selanjutnya dirujuk oleh Imam Muslim. Di sisi lain, meskipun Imam Al-Tirmidzi juga men-<em>takhrij </em>hadis senada melalui perantaraan Muhammad bin Fudhail, tetapi masih belum mampu menyingkap sumber permasalahan, sedangkan Zuhair bin Harb dan ‘Ali bin Hujr hanya bisa membuktikan bahwa proses transmisi dari Jarir kepada mereka berdua berlangsung dengan sempurna, bukan dalam posisi pembuktian bahwa redaksi hadis versi Jarir lebih valid dari riwayat ‘Abdul Wahid.</p> Zainuddin Copyright (c) 2023 An-Nahdhah | Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 2023-12-29 2023-12-29 16 2 50 66 ANALISIS MUQADDIMAH MUHAMMAD SYUKRI UNUS DALAM KITAB IS’AFUL KHOID FI ILMI AL-FARAIDH https://www.jurnal.staidarululumkandangan.ac.id/index.php/annahdhah/article/view/183 <p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> This study examines a Malay-language book authored by one of the famous scholars who is still alive in Banjarmasin. The book is Is'aful Khoid Fi Ilmi Al-Faraidh, a translation into Malay of the book Tuhfah As-Saniyyah Fi Ahwal Al-Waratsatil Arba'iniyyah authored by Shaykh Hasan Muhammad Al-Masysyath Al-Makki. In addition to being translated into Malay, there are also additional explanations and procedures in calculating inheritance.</em></p> <p><em>This research is a library research. The subject is a number of literatures related to the problem under study. The object of this research is the analysis of muqaddimah in the book Is'aful Khoid Fi Ilmi Al-Faraidh which discusses the science of faraidh or the science of inheritance.</em></p> <p><em>This research produces findings, namely that in the muqaddimah of the book Is'aful Khoid Fi Ilmi Al-Faraidh there is an explanation of the science of faraidh in the form of definitions, urgency, virtues, sources, laws, concise examples, pillars, conditions, causes, and barriers in Islamic inheritance.</em></p> Muhammad Jaidi Copyright (c) 2024 An-Nahdhah | Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 2023-12-29 2023-12-29 16 2 67 91